Ombak Ombak Sukarela
pernahkah kita berpikir sejenak
tentang ombak ombak yang terus menerjang butiran pasir
pernahkah kita berpikir sejenak
mungkinkah ombak ombak ini akan berhenti walau sedetik saja
pernahkah kita berfikir pasir pasir itu bisa bicara
apakah kau tahu sebutir pasir itu menjerit diikuti yang lainnya
pernahkah kita berpikir
dibawah sini rembulan tampak malu pada kita
karena dia hanya sendirian
malu malu menampakkan wajahnya
tapi kita akan malu
ketika dia datang dengan sinarnya
dan sinar kita tak mampu melebihinya
sementara kita banyak
dia hanya setengah tiang malam ini
kawanku, mari kita lihat tebing yang ada dibelakang kita
pernahkah kita berpikir kapan tuhan meletakkan tebing itu
hingga sampai hati melindungi pasir dari deburan ombak yang mustahil berhenti
pernahkah kita bertanya pada tuhan kapan tebing ini ditancapkan disana, mengapa tidak malam ini tertancap dihati kita
jawabannya sama seperti tuhan menamcapkan hati hati kalian untuk berhati-hati
untuk mengacungkan jari sejenak mengepal dan melepaskannya
kawanku, malam ini kita bermunajat
rasakan apa yang ada disekitar kita
ketika tangis tak mampu mewakili hati yang teriris
ketika tawa menjadi rasa ungkapan bahagia
ketika sedih menjadi penghibur pedih
kita tak mudah berkata namun kita hanya bisa berkaca
melihat kita menakhlukkan karang
dan kita akan berdiri
merangkul pundak kanan kiri
seraya berbisik "MARI BERJUANG"
BERJUANGLAH
BERJUANGLAH
BERJUANGLAH
oleh muharram adruce noor (mang gugun) divisi humas
Komentar
Posting Komentar