Kemah THUNDER, Sejuta Kenangan Tercipta


Tanggal 10-11 Desember 2011 kemarin UKM KSR PMI Sub Unit PGSD FIP UNNES telah mengadakan kegiatan kemah THUNDER yang dilaksanakan di Medini. Kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir dari latihan THUNDER (Training of Humanity and Leadership). Sebelumnya latihan THUNDER telah dilaksanakan empat kali. THUNDER  merupakan salah satu bentuk latihan yang diadakan divisi diklat di mana dalam pelaksanaannya berisi kegiatan pelatihan untuk lebih mendalami ilmu-ilmu kepalangmerahan dan tentang keorganisasian. Melalui kegiatan THUNDER ini diharapkan terjalin keakraban antara fungsionaris UKM KSR PMI Sub Unit PGSD FIP UNNES dengan mahasiswa baru.
Kegiatan yang diikuti sekitar 130 peserta ini berjalan cukup lancar. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 10 pukul 07.00 diawali dengan upacara pemberangkatan. Setelah itu semua peserta beserta panitia bersiap untuk menuju bumi perkemahan yang berlokasi di Medini. Para peserta begitu antusias dalam acara ini.
Acara pertama adalah mendirikan tenda, acara selanjutnya yaitu lomba kebersihan dan lomba fotografi. Selanjutnya masing-masing kelompok mengambil undian untuk menentukan urutan penampilan mereka dalam lomba aransemen Mars PMI. Masing-masing kelompok menampilkan kreativitas mereka untuk mengaransemen Mars PMI dalam lomba ini. Acara sore hari adalah jalan-jalan ke air terjun.
Malam harinya diisi dengan acara api unggun dan pensi. Sebelumnya, koordinator memberi sambutan singkat kepada peserta. Api unggun pun dinyalakan ketua panitia. Udara dingin kini berubah menjadi hangat. Dalam pensi ada yang menampilkan puisi, bernyanyi, nge-dance, dan lain-lain. Tak mau kalah, pada akhir acara pensi, panitia pun menampilkan persembahan untuk peserta. Malam pun mulai larut, saatnya untuk beristirahan dan menyuplai kembai energi untuk kegiatan esok.
Keesokan harinya, 11 Desember 2011, diawali dengan senam SSB yang diikuti peserta dan panitia. Kemudian acara selanjutnya yaitu simulasi bencana. Setelah penentuan korban dan penolong, serta pemberian pengarahan mengenai teknik pelaksanaan simulasi bencana. Peserta dan beberapa panitia yang menjadi korban terlebih dahulu ke tempat simulasi. Beberapa menit kemudian para peserta lain yang bertugas menjadi penolong menuju ke tempat simulasi. Dengan menggunakan teknik sapuan, tim penolong pun mencoba menyisir tempat terjadinya bencana untuk mencari korban. Setelah menemukan korban dan menolong korban sesuai dengan kasus yang telah ditentukan, korban pun dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Setiap kelompok diberi tugas untu mencari tiga korban. Setelah waktu habis dan semua korban ditemukan, evaluasi pun dilakukan. Masing-masing kelompok menguraikan tindakan mereka dalam menindaklanjuti kasus yang ada pada korban yang mereka temukan. Selain itu, korban pun mengevaluasi tindakan yang mereka dapatkan dari tim penolong.
Setelah simulasi bencana, para peserta THUNDER yang mendaftar menjadi calon fungsionaris pun dikumpulkan. Pada saat itu pula diumumkan mengenai peserta yang diterima menjadi calon fungsionaris. Dari sekitar 70 peserta yang mencalonkan diri menjadi fungsionaris, terpilih 11 orang dari hasil tes yang telah dilaksanakan setelah acara pradiklatsar yaitu tanggal 4 Desember 2011 kemarin.
Semua kegiatan yang dijadwalkan pun telah dilaksanakan, selanjutnya acara perobohan tenda. Dan yang terakhir yaitu perjalanan pulang kembali ke kampus tercinta diiringi rintik-rintik air hujan. Walaupun capek, tapi sejuta kenangan indah kini tercipta. (red)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perawatan Keluarga (PK)

PENYAKIT KULIT AKIBAT KURANG MENJAGA KEBERSIHAN PADA MAHASISWA